Senin, 11 Mei 2009

Ulat itupun Mati


Seorang ilmuwan kenamaan prancis, John Henry Fabre pernah mengadakan suatu percobaan unik terhadap sekelompok spesies ulat. Fabre mengambil beberapa ulat dan kelompok spesies ulat dan membuatnya sedemikian rupa sehingga ulat yang paling depan menyentuh ulat yang paling belakang.
Mereka membuat suatu lingkaran penuh mengelilingi sebuah pot bunga. Di tengah pot bunga diletakkan ranting dan pucuk daun muda pohon cemara yang merupakan makanan ulat-ulat tersebut. Kemudian, mulailah ulat-ulat tersebut bergerak berjalan beriringan mengitari pot bunga. 

Berputar dan terus berputar, jam demi jam, hari demi hari, malam demi malam, hingga akhirnya genaplah tujuh ahri dan tujuh malam mereka berputar-putar mengelilingi pot bunga.
Setelah menempuh perjalanan yang melelahkan, ulat-ulat tersebut mati karena kelaparan dan kehausan. Padahal di dekat mereka yang jaraknya tidak lebih dari radius 10 centimeter, terdapat banyak sekali makanan kesukaan mereka. Mereka telah bekerja keras untuk mencari makanan, tetapi berhubung masing-masing ulat tersebut memilih untuk membutakan matanya dengan pasrah mengikuti ulat di depannya, maka matilah mereka bersama-sama di dekat makanan yang mereka cari-cari.
Saudaraku,
Banyak diantara kita yang hidup di dunia ini dengan menjalani kesalahan yang sama dengan ulat-ulat tersebut. Kita lebih banyak melihat pada keterbatasan yang dibuat oleh lingkungan yang kita bentuk ketimbang mendayagunakan semua kekuatan dahsyat yang bersemayam di dalam diri. Kita selalu mengekor pada orang lain dan tidak memiliki tujuan yang jelas dalam hidup. Seringkali kita tidak menyadari bahwa di dekat kita sebenarnya ada keberhasilan besar yang menunggu, andaikata kita mau dan siap memanfaatkan kekuatan-kekuatan dahsyat yang ada dalam diri kita masing-masing.
Go Success.............!!! 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar